Kriteria Maximum Displacement untuk Piping
1️⃣ Latar Belakang
Dalam pipe stress analysis, output yang dihasilkan software seperti CAESAR II atau AutoPIPE biasanya mencakup:
✅ Stress Code Compliance – pemeriksaan tegangan terhadap batas ASME B31.
✅ Restraint Summary – reaksi tumpuan dan support.
✅ Nozzle Load Check – beban yang diterima peralatan.
✅ Maximum Displacement – perpindahan maksimum pipa di arah X, Y, dan Z.
📌 Kenapa displacement penting?
-
Mencegah overload pada nozzle equipment (pompa, vessel, heat exchanger).
-
Menjaga integritas support (agar tidak lepas atau rusak).
-
Menghindari gangguan operasional seperti misalignment dan kebocoran.
2️⃣ Apakah Ada Batas Maksimum di Kode?
ASME B31.1 (Power Piping) dan ASME B31.3 (Process Piping) tidak menetapkan angka pasti untuk displacement maksimum.
Kode hanya menyebutkan bahwa displacement harus sesuai persyaratan desain, mempertahankan fungsi peralatan, dan tidak menyebabkan overstress.
3️⃣ Referensi dari Standar & Praktik Industri
📚 ASME B31.3 – Process Piping
-
Tidak ada limit numerik displacement.
-
Penilaian dilakukan terhadap efek perpindahan terhadap tegangan, support, dan equipment.
📚 MSS SP-58 – Pipe Hangers and Supports
-
Menekankan fleksibilitas pipa dan penggunaan expansion joint jika diperlukan, tanpa batas angka defleksi.
📚 EPRI (Electric Power Research Institute) & WRC (Welding Research Council) Guidelines:
-
Untuk pipa besar / high-temperature steam line, displacement > 50–75 mm di satu titik sering dianggap perlu evaluasi lebih detail.
📚 Vendor Equipment
-
Pump nozzle: umumnya ≤ 3 mm (API 610).
-
Compressor nozzle: umumnya ≤ 1–2 mm (API 617).
-
Heat exchanger nozzle: mengikuti TEMA R, C, atau B (bisa ≤ 1.5–3 mm tergantung kelas).
4️⃣ Cara Mengevaluasi Maximum Displacement
📍 Step 1 – Dapatkan Data dari Software
-
CAESAR II: Buka Displacements Report, lihat nilai di arah X, Y, Z.
-
AutoPIPE: Gunakan Displacement Results Grid.
📍 Step 2 – Bandingkan dengan Kriteria Operasional
-
Untuk nozzle: bandingkan dengan limit vendor atau standar API/TEMA.
-
Untuk support: pastikan pergerakan tidak melebihi kapasitas travel spring hanger atau expansion joint.
📍 Step 3 – Tindakan Jika Melebihi Limit
-
Tambahkan atau optimalkan lokasi anchor dan guide.
-
Gunakan expansion joint atau loop untuk mengurangi perpindahan.
-
Re-route pipa agar lebih fleksibel.
5️⃣ Rekomendasi Praktis
🛠 Gunakan limit vendor sebagai acuan utama untuk displacement di equipment nozzle.
📏 Kontrol displacement total di satu titik agar ≤ 50–75 mm untuk pipa kritis suhu tinggi (sesuai EPRI/WRC).
📊 Selalu dokumentasikan hasil displacement di Mechanical Acceptance Document.
📌 Ingat: walaupun tegangan aman, displacement berlebih tetap berisiko merusak equipment.
6️⃣ Kesimpulan
Tidak ada angka tunggal yang berlaku umum untuk maximum displacement piping, karena batasnya tergantung pada:
-
Standar desain (ASME B31.x)
-
Kapasitas equipment dan support
-
Karakteristik sistem (temperatur, tekanan, material)
Dengan mengacu pada kode ASME, MSS SP-58, panduan EPRI/WRC, dan batas vendor, engineer dapat memastikan desain pipa tetap aman, andal, dan bebas masalah operasional.
📚 Sumber Referensi
-
ASME B31.3 – Process Piping.
-
ASME B31.1 – Power Piping.
-
MSS SP-58 – Pipe Hangers and Supports.
-
API 610 – Centrifugal Pumps for Petroleum, Petrochemical and Natural Gas Industries.
-
API 617 – Axial and Centrifugal Compressors.
-
TEMA Standards – Tubular Exchanger Manufacturers Association.
-
EPRI Guidelines for Piping Flexibility.
-
WRC Bulletin 497 – Piping Displacement and Support Design.